Kamis, 05 Agustus 2010


Sony Kembangkan 1 Terabyte dalam 1 Disc
Satu keping disc itu mampu menampung data sama banyaknya dengan 106 DVD dual layer.
Senin, 2 Agustus 2010, 17:13 WIB
Muhammad Firman
VIVAnews - Sony membuktikan bahwa media penyimpanan optik masih jauh dari pensiun. Meski Blu-ray sulit menembus pasar yang didominasi oleh format DVD, menurut laporan Examiner, Sony kini sedang mengerjakan media optik generasi berikutnya.

Bekerjasama dengan peneliti dari Tohoku University, Jepang, Sony mengembangkan laser semikonduktor blue-violet ultra cepat yang memungkinkan data sebesar 1 Terabyte atau setara dengan 1000 Gigabyte disimpan pada sekeping media optik. Sebagai gambaran, satu keping disc tersebut mampu menampung data sama banyaknya dengan 106 keping DVD dual layer.

Teknologi optik itu menggunakan laser berwarna biru lembayung tipe baru yang dapat menghasilkan denyutan atau tembakan dalam hitungan pico detik atau sama dengan satu per satu triliun detik.
Selain itu, leser semikonduktor dan amplifier optik semikonduktor baru juga memungkinkan keluaran daya hingga 100 watt. Seratus kali lipat lebih dibandingkan dengan tembakan laser semikonduktor konvensional.

“Pengembangan terbaru ini merupakan denyutan laser picosecond dengan panjang gelombang laser yang mencapai 405 nanometer (panjang gelombang sama dengan Blu-ray) di kawasan biru lembayung,” kata juru bicara Sony, pada keterangannya, 2 Agustus 2010.

Sony menyebutkan, laser ini mampu membuat denyutan optik dalam durasi yang sangat cepat yakni 3 pico detik dengan keluaran daya puncak mencapai 100 watt dan frekuensi repetisi hingga 1GHz.

Kedua institusi tersebut, Sony dan Tohoku University menyatakan bahwa sistem yang mereka buat menyingkirkan kebutuhan atas sumber cahaya berukuran besar dan teknisi khusus untuk menjalankan laser dengan kualitas serupa.

Sebagai informasi, April lalu Blu-ray Disc Association mengumumkan perbaikan format pada teknologi Blu-ray termasuk disc yang mampu menyimpan hingga 128GB.

Akan tetapi, kurang dari sebulan kemudian, peneliti dari University of Tokyo mengklaim telah menemukan materal baru yang murah dan mudah dibuat yang mampu menyimpan hingga 25TB dalam sekeping disc. (hs)
• VIVAnews

Yezzap Going To Succes: Penemuan Candi Di Laut

Yezzap Going To Succes: Penemuan Candi Di Laut

Penemuan Candi Di Laut

"Saya yang Tenggelamkan Candi Itu di Laut"
Penyelam Inggris, Paul Turley tertawa ngakak membaca berita heboh candi di laut.
Kamis, 5 Agustus 2010, 09:31 WIB
Elin Yunita Kristanti
Gambar candi bawah laut diduga di Selat Bali beredar di twitter (twitter astridyogini)
BERITA TERKAIT

* Candi di Bawah Laut Selat Bali Bikin Heboh
* Disewakan: Pria Tampan
* "Hati-hati Menyebut Kata 'Cowboy' di Kuta"
* Tato Henna Membawa Bencana di Bali
* Kisah 'Manekin Hidup' dari Bali

VIVAnews - Sebuah foto di situs microblogging kemarin Twitter menghebohkan Indonesia.

Tampak patung-patung mistis dewa-dewa -- dengan wajah tertutup lumut-- berdiri di kedalaman 100 kaki dasar laut. Di belakangnya nampak ornamen pagar candi.

Rumor pun berhembus. Ada yang berspekulasi masih ada lebih dari 10 candi serupa terendam di lautan antara Jawa dan Bali. Media-media lokal bahkan menghubung-hubungkannya dengan penemuan kota 'Atlantis yang Hilang'.

Belakangan, dipastikan bahwa semua dugaan dan spekulasi itu salah kaprah.

Itu bukan foto candi bawah laut, apalagi petunjuk keberadaan kota misterius Atlantis.

Seperti dimuat Telegraph, itu hanyalah taman bawah laut yang dibangun penyelam Inggris untuk menghibur para kliennya.

Paul Turley (43), 'menenggelamkan' kota pada 2005 sebagai bagian dari atraksi turis yang sedang berkunjung ke sekolah selamnya di Permuteran, di barat laut Bali.

Dia dan koleganya dari Australia, Chris Brown juga membangunnya sebagai rumpon, terumbu karang untuk konservasi laut.

Para penyelam yang mengunjungi 'candi bawah laut' akan menyumbang ke proyek Reef Gardener -- yang bertujuan melatih nelayan lokal yang menganggur untuk memelihara karang dekat dengan situs menghebohkan itu.

"Ketika mendengar cerita penemuan 'candi bawah laut itu' saya ngakak [tertawa terbahak-bahak]," kata Turley ketika dikontak Daily Telegraph.

Gambar candi bawah laut diduga di Selat Bali beredar di twitter





"Kami yang menenggelamkan taman candi itu di laut sebagai ide menyenangkan, membuat sesuatu yang berbeda. Klien kami yang menyelam ke sana menyukainya."

"Publikasi yang kami lakukan mungkin tak terlalu bagus, karena jarang yang tahu soal situs itu -- tapi kini misteri besar telah terkuak," tambah Turley. (umi)

Baca juga: Indonesia Lokasi 'Atlantis yang Hilang' ?